download jadwal di sini
Jumat, 22 September 2017
Kamis, 14 September 2017
KENTONGAN KYAI DAHLAN
KENTONGAN KYAI
DAHLAN
HARI ITU DI
TAHUN 1921 K.H.A. DAHLAN MEMUKUL KENTONGAN
Hari
itu di suatu siang KHA Dahlan memukul kentongan mengundang penduduk
Kauman ke rumahnya. Penduduk Kauman berduyun-duyun ke rumahnya. Setelah banyak
orang berkumpul di rumahnya, KHA Dahlan pidato yang isinya menyatakan bahwa kas
Muhammadiyah kosong. Sementara guru-guru Muhammadiyah belum digaji.
Muhammadiyah
memerlukan uang kira-kira 500 gulden untuk menggaji guru, karyawan dan
membiayai sekolah Muhammadiyah. Karena itu KHA Dahlan menyatakan melelang
seluruh barang-barang yang ada di rumahnya. Pakaian, almari, meja kursi,
tempat-tempat tidur, jam dinding, jam berdiri, lampu-lampu dan lain-lain.
Ringkasnya
KHA Dahlan melelang semua barang-barang miliknya itu dan uang hasil lelang itu
seluruhnya akan dipakai untuk membiayai sekolah Muhammadiyah, khususnya untuk
menggaji guru dan karyawan.
Para
penduduk Kauman itu terbengong-bengong setelah mendengar penjelasan KHA Dahlan.
Murid-murid KHA Dahlan yang ikut pada pengajian Thaharatul Qulub sama
terharu melihat semangat pengorbanan KHA Dahlan, dan mereka saling berpandangan
satu sama lain, berbisik-bisik satu sama lain.
Singkat
cerita, penduduk Kauman itu khususnya para juragan yang menjadi anggota
kelompok pengajian Tharatul Qulub itu, kemudian berebut membeli barang-barang
KHA Dahlan. Ada yang membeli jasnya, ada yang membeli sarungnya, ada yang
membeli jamnya, almari, meja kursi dsb.
Dalam
waktu singkat semua barang milik KHA Dahlan itu habis terlelang dan terkumpul
uang lebih dari 4.000 gulden. Anehnya setelah selesai lelangan itu tidak ada
seorang pun yang membawa arang-barang KHA Dahlan. Mereka lalu sama pamit mau
pulang.
Tentu
saja KHA Dahlan heran, mengapa mereka tidak mau membawa barang-barang yang
sudah dilelang. KHA Dahlan berseru, ”Saudara-saudara, silahkan barang-barang
yang sudah sampeyan lelang itu saudara bawa pulang. Atau nanti saya antar?”
Jawab
mereka, “Tidak usah Kiai. Barang-barang itu biar di sini saja, semua kami
kembalikan pada Kiai.”
“Lalu
uang yang terkumpul ini bagaimana?“ tanya KHA Dahlan.
Kata
salah seorang dari mereka, “Ya untuk Muhammadiyah. Kan Kiai tadi mengatakan
Muhammadiyah perlu dana untuk menggaji guru, karyawan dan membiayai
sekolahnya?”
“Ya,
tapi kebutuhan Muhammadiyah hanya sekitar 500 gulden, ini dana yang terkumpul
lebih dari 4000 gulden.
Lalu
sisanya bagaimana?” tanya KHA Dahlan.
Jawab
orang itu, “Ya biar dimasukkan saja ke kas Muhammadiyah.
~
Drs. Sukriyanto AR., M.Hum. dalam majalah Suara Muhammadiyah, No. 13/98/1-15
Juni 2013 - Semoga menjadi tauladan kita.
Merangkai Mimpi, Menjemput Impian
Menyambut pagi dengan literasi |
MERANGKAI
MIMPI, MENJEMPUT PERUBAHAN!
Man Jadda
Wajada_, "Barang siapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan berhasil,
insyaAllah
🌻🌻
Bergerak
adalah kesungguhan untuk merangkai mimpi-mimpi perubahan. Tentu muaranya
kesuksesan. Artinya,
takut bergerak berarti takut berubah. Takut berubah sama halnya hidup dalam
ketidakbermaknaan, alias mati.
🌻🌻
Mengapa
harus bergerak? Karena kita masih hidup dan punya mimpi (cita-cita)
Maka dari
itu, bermimpilah! Karena mimpi menjadi ruh perubahan. Mimpi adalah harapan.
Betapa ruginya, bila ada seseorang atau lembaga yang tidak memiliki mimpi. Ia
akan mati sebelum waktunya mati.
🌻🌻
Sekolah
berkemajuan itu hanya lahir dari pemimpin (termasuk guru) yang memiliki
paradigma progresif (Bergerak maju), visioner (Visi masa depan), bahkan pioner
(teladan bagi semua)
Pemimpin dan
pendidik harus berjiwa pembelajar. Siap mengajar/memimpin berarti siap belajar.
Berhenti belajar, artinya berhenti mengajar.
🌻🌻
Tidak ada
kata gengsi atau malu dalam belajar. Belajar kepada siapa saja. Terutama
belajar ke yang telah memancangkan kesuksesan terlebih dahulu.
Salah satu
pilar kemajuan sekolah adalah menekankan tentang pentingnya meleladankan budaya
membaca (literasi).
🌻🌻
Pemimpin
besar lahir mimpi yang besar. Mimpi yang besar akan muncul bila kita rajin
membaca. Tidak hanya buku, menata rumah dan lingkungan sekitar, adalah membaca
yang berketeladanan.
Tugas
memimpin dan mengajar akan berbuah kesuksesan, jika itu diyakini sebagai amanah
dan panggilan jiwa., maka kita harus berbuat semaksimal mungkin untuk memajukan
sekolah yang kita bina"
BERMIMPILAH KEMUDIAN BERGERAK (JEMPUT) PERUBAHAN!
Jumat, 08 September 2017
BULAN GIZI
Siswa Sedang Menikmati Burjo dan Susu Kedelai |
Pertumbuhan fisik anak dipengaruhi oleh keseimbangan gizi yang diterima anak melalui makanan yang dikonsumsinya. Di tengah gencarnya serangan berbagai macam jenis makanan instan yang masuk ke dalam kategori Junk Food (makanan Sampah) maka perhatian terhadap asupan gizi anak jangan sampai terabaikan.
Berawal dari hal itu maka MI Muhamka melakukan inisiatif untuk mengadakan satu event yang diberi tajuk BULAN GIZI. Dalam bulan Agustus ini pihak madrasah dengan dengan berbekal bantuan kacang hijau dan kacang kedelai dari Dinas Pangan Kabupaten Ngawi menjalankan aksi "MASAK BESAR". Para Ibu Guru memasak kacang hijau menjadi bubur dan kacang kedelai menjadi susu kedelai. Wal-hasil beginilah penampakan para siswa yang sedang menikmati kedua macam menu tersebut. Hmmmmmmmm.........Nyummyyyyyyyy..........!!!!
IMUNISASI CAMPAK RUBELLA SIAPA TAKUT????
PRAMUKA MUHAMKA BERJAYA
Pramuka adalah salah satu kegiatan ekstrakurikuler andalan di MI Muhamka. Kegiatan ini dilaksanakan setiap Sabtu dengan dibimbing oleh para pembina yang kreatif berpengalaman. Semua pembina sudah memiliki sertifikat Kursus Mahir Dasar (KMD), sehingga kemampuan dari para pembina pramuka di madrasah ini sudah tidak perlu diragukan lagi.
Terbukti dengan diraihnya kejuaran perkemahan HUT
Langganan:
Postingan (Atom)